Marx Engelse Marksizm ücretsiz kitap indir

Mohammad Hossain bbappy55 — Bu şimdiye kadar okuduğum en sevdiğim adanmışlık kitabım. Yıllar önce yazılmıştı, ancak mesaj her sayfada şok edici bir şekilde alakalı!

David Shearer aid4nature — I read this on the train to Alexandria. It was cool to go through the Nile Delta while reading a (highly imaginative and romantic) story of what happened there in Pharonic times. I checked out the story of Moses and Zipporah in Exodus, and this story takes some major liberties, but it is a fun read.

Sanna Linnéa sannalinnea — Nice book ! Membaca biografi Mahatma Gandhi karya Romain Rolland membuat Madeline Slade (terkenal dengan Mirabehn) mendapati kembali 'Momen Keindahan' nya (a moment of grace)yang telah lama hilang. Serasa sebuah titah keindahan lalu berbisik kuat ke dalam hatinya untuk dapat segera bertemu dan memutuskan untuk membela sepenuh hati terhadap cita-cita yang tengah diperjuangkan sang pujaan kalbunya. Sadarkah manusia bahwa pemujaan yang berlebihan akan condong menggiring nya kepada kultus individu ? Namun sulit untuk mengelak pesona dan kharisma Gandhi bila mengetahui sifat & sikap dari segala sepak terjangnya yang terpuji dalam upaya memerdekakan India dari belenggu tirani Inggris. Dalam negri terjajah yang dililit oleh bengisnya kemiskinan ; wujudnya perbedaan kasta yang tajam dalam lapisan kelas sosial masyarakat ; perselisihan berkepanjangan antara kaum muslim & hindu ; Gandhi hadir dengan visinya : Sebuah kehidupan fisik dengan ritme alam , kehidupan yang sederhana dengan kerja keras dan moralitas hidup yang mengikuti standar tertinggi kejujuran , kebenaran , serta keteguhan berprinsip. Berbalutkan semangat kebajikan dan kesucian - mencoba untuk berlaku sebagai pembawa harapan pada zaman yang penuh pesimisme dan disilusi. Ia menjanjikan kewarasan pada kegilaan yang ditimbulkan oleh kecanduan manusia akan perang. Ia membenci dengan seluruh jiwa raganya sistem yang menurunkan derajat sebagian besar manusia ke tingkat yang lebih rendah daripada binatang. DIa lah pria yang kekuatan nuraninya diwujudkan dalam tindakan ! Saat menyusun biografinya , Gandhi tak lepas dari krisis personal. Mungkin kata-kata Santo Augustine dalam Confessions dapat melukiskannya : 'Aku kembali menjadi teka-teki bagi diriku sendiri dan bertanya pada jiwaku kenapa membuatku gelisah.' Kecintaan Mira kepada Gandhi adalah sumber kesenangan tiada habisnya , namun juga kesedihan karena merupakan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Mira yang cerdas , sayangnya memiliki nasib yang kurang baik terhadap setiap lelaki yang menjadi curahan cintanya - termasuk kepada Prithvi Singh - sesosok tokoh revolusioner . Dialog Prithvi dan Gandhi menarik untuk disimak menimbang bakat retoris dan intelektual yang dimiliki keduanya. Ringkas kata ambisi , cita dan cinta kemanusiaan serta negara menjadi benang merah novel dengan gaya narasi ini.