Kitap için kullanıcı verileri, yorumlar ve öneriler
Tarafından yazılmış kitap Tarafından: İmecemuzik
If you like a dash of vampire in your fiction, you'll like this one. Well-written - I get a bit snobbish about my popular fiction, and this one was just right as a page-turner that didn't offend the English professor in me. Really interesting perspective on where our curiosity can lead us....
Tarafından yazılmış kitap Tarafından: Müzik
Highly original!!!
Tarafından yazılmış kitap Tarafından: Derspektif Yayınları
I love Russia, so this book was right up my alley!
Tarafından yazılmış kitap Tarafından: Bellek Kitapevi
They’re back! The delightful O’Conner sisters we’ve fallen in love with and watched as they fell in love with Mitch and Collin. This time we treated to Beth’s story, she’s come of age, cut her hair short and changed her name to Lizzie and she’s after Brady. Brady fights his attraction to Beth. He has a secret past that he can’t seem to accept that forgiveness has been given. He tries to see Beth as anything but a Lizzie. Will he be able to fight off an O’Conner woman? A Passion Denied gave me something most series books fail to deliver. Lessman doesn’t let previous characters wither away, she keeps them alive and part of the story. They don’t just marry or move away and live happily ever after. We get to see what happens to Charity and Faith as newlyweds. This book has several twists I didn’t see coming and wasn’t quite sure how they would be resolved. Once again Lessman delivers a book worth savoring.
Tarafından yazılmış kitap Tarafından: Doğan Kitap
Buy two copies. Burn one and keep the ashes in a matchbox on your desk. You'll want the second to reread. A fearlessly written novel. Every time I turned the page, I thought--is the author really going to go there? And then she did. I'm adding it to my list of all-time favorite books. Not because I liked it--I'm still not sure whether I did. It's inherently an unlikeable novel, populated by vicious and unsympathetic children. But it made me think.
Tarafından yazılmış kitap Tarafından: Şiirden Yayıncılık
I liked this book. I wanted to like it more but I can't. I made the mistake of reading the authors blog where he rants about creating a "mary sue" with the main character in this book. He boils it down to if it's a "mary sue" but it sells who cares? After about 1/2 way through the book I cared. He has created a Mary Sue, no matter what he says about it. In fact he has 2 because he admits the female love interest in the book is based on his wife. Still, I did enjoy the book and I have the other 2 in the series. The action is well written and its a well paced book. I am looking forward to the 3rd as it centers around Earl Harbinger, my favorite character from the series so far. If each book focused on a different team or team member I might give the series 5 stars.....
Tarafından yazılmış kitap Tarafından: Varlık Yayınları
I enjoyed the story, but I am not sure if I enjoyed it any more than the movie.
Tarafından yazılmış kitap Tarafından: Engin Yayınevi
is good
Tarafından yazılmış kitap Tarafından: İş Bankası Kültür Yayınları
I live in Maine and love the ocean. I am impressed with Linda Greenlaw. She is a 40 something women (like myself) from Maine (like myself) who is doing a job that is mostly is done by males. She is quite amazing. Interesting read of what goes into catching swordfish when you see them in the supermarket or fish market.
Tarafından yazılmış kitap Tarafından: Kırmızı Kedi Yayınevi
Sekiranya Allah SWT memberi kesempatan (amiin!), saya punya sembilan alasan untuk berharap melanjutkan kuliah di Inggris. Di antaranya adalah cerita-cerita Enid Blyton dan Agatha Christie yang menemani pengalaman berkhayal saya sejak bisa membaca. Alasan lain adalah ingin menonton bersama ayah saya salah satu big match Arsenal langsung di Stadion Highbury (yang tidak bakal kesampaian karena stadion itu sekarang sudah tidak ada lagi, hiks!). Oh iya, juga supaya suatu ketika bisa ketemu Robbie Fowler, hihihi... (khayalan seorang mantan Liverpudlian cilik yang sudah insyaf sejak Arsene Wenger membawa Robert Pires main di Arsenal :D). Karena berbagai alasan realistis dan pragmatis, saya sempat berpikir mau bersekolah di Belanda saja. Impian saya kalau ke Belanda bukan mau ketemu Dennis Bergkamp, sumpah! Tapi ingin sekali saja berkunjung ke museum Vincent van Gogh. Dan ternyata saya tidak sendiri. Begitu banyak anak Indonesia yang dengan naifnya juga mau menginjakkan kaki dengan dalih belajar di negeri kumpeni ini. Bisa karena gencarnya tawaran beasiswa, bisa juga akibat tawaran segala bentuk "kebebasan" yang dikumandangkan di sana. Kebebasan nyimeng, kebebasan tidak beragama, kebebasan keluyuran di distrik "lampu merah", dan lain2 yang sayup2 terdengar sampai ke tanah air kita. Nah, buku Negeri van Oranje ini membawa kita pada beragam motivasi anak bangsa yang diwakili oleh Wicak, Daus, Banjar, Geri dan Lintang untuk bersekolah pascasarjana di negeri bekas penjajah nusantara itu. Mereka bertemu pertama kali secara kebetulan di stasiun kereta Amersfort saat perjalanan tertunda akibat badai. Iya, di sini cerita mulai terasa komedik, karena kok ya ada orang yang terancam dibunuh mafia kayu, orang yang patah hati, dan orang yang mau cari muka pada calon ipar bisa sama-sama ketemu saat kuliah di Belanda, dipersatukan gara-gara rokok kretek pula! Lalu kelima jagoan kita itu, akhirnya, walau tinggal dan berkuliah di kota yang berbeda, kemudian bisa-bisanya bersahabat atas dasar persamaan nasib anak rantau di negeri orang. Benang merah cerita buku ini cukup klise sebenarnya, persahabatan yang dibumbui perebutan cinta. Wicak, Banjar dan Daus terlibat dalam persaingan memperebutkan perhatian Lintang, sedangkan Lintang sendiri sedikit demi sedikit menjatuhkan hatinya pada Geri. Hmmm... Sangat teenlit sekali, walau tokoh2nya sudah lewat usia remaja. Bagian penutupnya pun walau membuat pembaca harus menebak-nebak, pastinya berakhir bahagia. Tapi bagusnya buku ini, latar belakang cerita dijaga untuk tetap di koridor yang begitu lurus. Tetap berbau "akademik" lah, hingga bisa menyelamatkan buku ini dari embel2 "metropop". Mungkin juga karena tokoh-tokoh jagoan kita diciptakan sebagai mahasiswa "baik-baik" semua, baik saat di tanah air maupun ketika menjelajah tanah kumpeni. Saya suka bagian saat nasionalisme para mahasiswa ini untuk mengabdi kembali di tanah air seusai studi dihadapkan pada pilihan kemungkinan menambang euro di benua orang. Pada akhirnya memang pilihan tiap orang akan sangat personal dan tidak layak untuk dinilai hitam-putih. Beragam kiat hidup di negeri orang yang muncul begitu saja di sela2 cerita, tak pelak memperjelas niat buku ini yang tersirat, yaitu sebagai panduan sekolah dan jalan2 di Eropa. Tidak heran kalau buku ini sampai dipromosikan oleh lembaga penyedia beasiswa Belanda. Nah, setelah niat buku ini ketahuan (ups!) maka bagi mereka yang pernah kuliah di Belanda, tak pelak buku ini pasti berhasil menarik kumpulan nostalgia dan emosi; tawa dan airmata; hal-hal konyol maupun penuh kejayaan (kamu akan tahu rasanya jika pernah mengalaminya :p). Bagi mereka yang masih sangat berniat untuk kuliah di Belanda, buku ini pun akan menambah motivasi ke titik tertinggi, menawarkan petualangan untuk dijalani dan beragam ranah untuk ditaklukkan. Atau buat mereka yang berniat suatu ketika hanya sekedar akan jalan-jalan di Belanda atau Eropa, buku ini pun cukup direkomendasikan, mengingat begitu detil rute perjalanan kelima sekawan jagoan buku ini dipaparkan, plus sejarah beberapa lokasi wisata populer. Sayangnya, buat pembaca yang sudah memasuki masa tenang tanpa pernah ke Belanda (seperti saya), buku ini agak melelahkan. Pilihan frasa yang cocok buat hal ini mungkin karena ada "pengkhianatan catatan kaki". Bukannya tidak sah jika sebuah novel/ karya fiksi mencantumkan catatan kaki, tapi aneh sekali rasanya jika dengan berulang-ulang, bagian di halaman buku bagian bawah itu bukan menampilkan informasi tambahan, tapi justru untuk membuat plot sempalan. Atau untuk memberi tahu pembaca bahwa kita dipersilakan nyengir. Bagaimana pun, buku yang alur dan diksinya berasal dari empat kepala ini terasa lancar bercerita karena memilih penulisan lewat sudut pandang orang ketiga. Tidak ada narasi ber-"aku-aku" yang bisa tidak adil bagi sudut tertentu. Tetap saja, sebagai pembaca yang juga orang ketiga saya merasa terlalu banyak pesan titipan. Misalnya aneka tips dan trik. Tidak jelek kalau tips dan trik bagi kehidupan nyata dikaitkan dengan pengalaman tokoh rekaan. Namun akan lebih baik, misalnya, boks tips mencari sepeda tidak muncul sekonyong-konyong di tengah lajunya goesan pedal seorang tokoh cerita menuju ke kampusnya. Kasihan kan, boksnya ditabrak begitu...
Kullanıcı, bu kitapları portalın yayın kurulu olan 2017-2018'de en ilginç olarak değerlendirdi "TrendKitaplar Kütüphanesi" Tüm okuyucuların bu literatürü tanımalarını tavsiye eder.