Kelkız ile Keloğlan’ın Maceraları - Oynuyoruz Tarafından Doğu Kitabevi
Kelkız ile Keloğlan’ın Maceraları - Oynuyoruz ücretsiz kitap indir
Bu sayfada sizin için tüm bilgileri topladık Kelkız ile Keloğlan’ın Maceraları - Oynuyoruz kitap, ücretsiz indir, hoş okuma sevgili okuyucular için benzer kitaplar, yorumlar, yorumlar ve bağlantılar aldı. Portal - TrendKitaplar Kütüphanesi, editörlerimiz tarafından toplanan içeriği beğendiğinizi umuyor Kelkız ile Keloğlan’ın Maceraları - Oynuyoruz ve tekrar bize bak, arkadaşlarına da tavsiyede bulun. Ve geleneklere göre - sadece sizin için iyi kitaplar, sevgili okurlarımız.
Kelkız ile Keloğlan’ın Maceraları - Oynuyoruz ayrıntılar
- Yayımcı:
- Yayın tarihi:
- kapak:
- Dil:
- ISBN-10:
- ISBN-13:
- Boyutlar: Normal Boy
- Ağırlık:
- Sayfalar:
- Dizi:
- Sınıf:
- Yaş:
Kelkız ile Keloğlan’ın Maceraları - Oynuyoruz Kitabın yeniden yazılması
-
viniciustome
Vinicius Tomé viniciustome — I've been reading this one for almost 2 years. At first I would concentrate on a question or concern and then see where the book opened to. I decided at the beginning of this year to read it cover to cover with each daily reading corresponding to the calendar date. I've found that either way it's always given me something that pertains to what's going on in the moment.
-
_abuhi
Sabuhi Nazaraliyev _abuhi — I carry this around in my bag all the time, it's really small and great for the commute to and from work. . .sometimes you just have to turn off that mp3 player, y'know?
-
abbeya
Arnold Abbey abbeya — I love all things Augusten Burroughs. He is wickedly funny, as well as heart-wrenching. His writing is very addicting, I read all of his books in a row because I could not put them down.
-
talarbel12
Tal Arbel talarbel12 — Brilliant. I especially liked Dumbledore's footnotes. Being such an important figure in the series, it's nice to read a little from his perspective. In fact, along that same line, it would be interesting to read a biography or autobiography of Dumbledore. That would really be brilliant.
-
_inx_23
Jinx Stany _inx_23 — This is not a book to read if you are interested in alternative ethics. This is a book to read if you are interested in the poly amorous lifestyle and want a primer before you start. The book does not convincingly lay out respect for monogamy. While "sexually liberated monogamy" is listed as respectable in a perfunctory way, the authors come across as quite condescending to the monogamous. I respect many of the core tenets of the book but I think part of the problem lies in the authors being in a minority. When you are in a minority, there can be a tendency to be overly defensive and critical of the majority. This is as unbalanced a position as the majority dismissing the view point of the minority. Being a racial minority, I have a great deal of sympathy for minority viewpoints and I have a good number of polyanmorous friends. When I was an "angry young man" with resentment over minority oppression, I took many of this same unbalanced approach on different issues. As an adult who knows more view points than one can be valid, such a position comes across as arrogant and short-sighted to me. If I did not know polyamorous people, I probably would have come away from this book with less respect for the lifestyle than I had before due to this tone. Also, the book does little to address the fact that poly amorous people have to live in a society that is monogamous and how to ethically interact with the monogamous when you are "open".
-
_lenn_unt
Glenn Hunt _lenn_unt — ripyu dari orang yang tak punya "perasaan" tentang puisi puisi... bagaimana cara membaca sebuah puisi? bagaimana cara menafsirkan sebuah puisi? bagaimana caranya untuk mengapresiasi puisi? tuluuuuuuuuuuuuuuung... jadi begini ceritanya. beberapa minggu yang lalu ada kiriman paket, pas dibuka kaget juga. waks! buku puisi. gak salah nih? bukan apa-apa sih, puisi merupakan tulisan yang selalu gue "hindari" selama ini. entah kenapa, setiap berhadapan dengan puisi rasanya IQ gue ngedrop ampe satu digit aja rasanya, hehehe. tapi buku kecil ini mampu mengusik rasa penasaran tentang sebuah puisi sehingga gue memutuskan untuk membacanya. gue ngerasa sudah waktunya untuk menjajal sebuah buku puisi. alhasil buku ini karena kecil selalu gue bawa ke mana-mana selama beberapa minggu terakhir ini. tiap ada kesempatan dimana saja ini buku selalu pelototin. sampe temen2 komen gak salah? baca puisi? sambil terheran-heran. gue cuek aja. maksudnya gimana mau mengapresiasi sebuah puisi kalo gak nyoba untuk membacanya? yang penting baca dulu deh, masalah ngerti ato kagak urusan belakangan, hehehe. dulu (sebelum dapet buku ini) sempet "diskusi" kecil2an disuatu tengah malam dengan seorang rekan durjanawan tentang "ketidakberdayaan" gue bila berhadapan dengan puisi. gw sempet nanya, kalo buku2 gibran termasuk puisi gak? (gue termasuk lumayan suka dengan tulisan2 gibran gara2 adik gue nyimpen buku "the treasure writing of kahlil gibran" yang segede gaban di rumah). tulisan gibran itu puisi berbentuk prosa gitu jawaban si durjanawan. setelah itu dia sepertinya menganjurkan untuk membaca dulu puisi2 karya jokpin karena puisinya lumayan lucu. beberapa hari kemudian maen ke gramedia dan nyari dan neu buku itu. kumpulan buku2 puisi jokpin kalo gak salah. setelah ditimang-timang sejenak itu buku disimpen lagi ke rak. prasaan itu buku "kegedean" buat gue, hehehe. oke setelah mengerutkan kening baca buku ini sampai selesai ada beberapa puisi yang katakanlah bisa gue "apresiasi" dengan kata lain minimal gue "paham" dengan apa yang ingin disampaikan penulisnya. Puisinya yaitu yang judulnya Surtikanti, Banowati, Bagong, Aswatama, Gandari Memasuki Kegelapan dan Gandari di Puncak Kegelapan. bisa liat benang merahnya? yep, itu puisi tentang tentang tokoh2 pewayangan semuanya. disini gw sebenernya belom puas. maksudnya belom puas? karena gw termasuk suka dengan dunia pewayangan jadi katakanlah gue bisa "paham" dengan isi puisinya (jangan jauh2 ke "apresiasi" dulu deh). gak puasnya karena gw merasa telah berbuat "curang" dengan mengetahui dulu dunia wayang sebelum gunmar menulisnya jadi puisi. sekali lagi, buku ini "sukses" memaksa gue selama berhari2 ngobrak-ngabrik rak buku temen2 di gudrid dan juga mebaca puisi yang mereka tulis di "my writing" tiap tengah malam. gue jadi tau kalo kalo seorang roos, amang dan nanto punya ato udah baca sekitar 30 buku puisi di raknya. kinu lebih "parah" lagi dia dah menjajal lebih dari 60 buku puisi ato jenderal james yang memuja karya2nya amir hamzah. Perjalanan malam nyambangin puisi yang dibikin temen2 terus berlanjut. maen ke tempat roos baca puisi yang dibikin waktu di klinik (lagi sakit gigi yah? hehe) ato puisi yang dibikin ketika nonton MU menang lawan Newcastle dan puisi yng dibikin gara2 gagal nonton fil spidy 2 (segitu sedihnya ape dijadiin puisi, hehe) sepotong aja di pajang disini yah.. Senja ini aku masih disini Terpekur diam membisu Berkecamuk dalam pikiran Dirimu, entah dimana? maen ke rumah si mia yang yang bikin puisi gara2 the reds menang gede terus ahir2 ini (siap2 lawan chelsea yah ntar). maen ke rumah kakak palsay yang sepertinya lagi jengkel ama seekor nyamuk Kau tak ubahnya seekor nyamuk yang menjengkelkan, Berputar-putar di telinga lalu menghisap darahku Lalu hendak kau sebut itu kemenangan? Bila akhirnya akulah yang menepukmu ditempat kauhisap darahku? Ya, kujadikan kau daki dikulitku Sekarang rasakan itu olehmu gebuk terus nyamuknya, pal! :D maen ke rumah si barbie nemu puisi tentang baca buku kek gini Aku ingin bercumbu dengan buku Bercinta dengan kata Bersenggama dengan aksara Hingga tiada batasan antara aku dan alam raya aaawwww... jadi inget, dulu kalo gak salah barbiegirl ini pernah "perang" puisi ama tuhan di sebuah tret. "god vs barbie" hehehe. tentang masalah gender kalo gak salah, lupa lagi gue. gak ikutan ngasi komen sih cuman nonton aja. lumayan seru meski pusing juga bacanya, hehe. ada beberapa temen yang gue golongkan sebagai kelompok para apresiator puisi tapi mereka tidak menuliskan puisi di my writing nya masing2. durjanawan, ronny, andri, pra, tomo adalah nama2 yang gue masukan dalam golongan tsb (sotoy mode on) perjalanan "curang" dalam rangka memahami sebuah puisi terus berlanjut. maen ke rumah jenderal james dan gue langsung suka ama puisi zombie nya. ya, sekali lagi gue berbuat "curang" karena meski gak kenal secara pribadi, gue tau betul kalo seorang james ini sangat "mencintai" sosok mengerikan mahluk pemakan daging mentah yang disebut zombie ini sehingga sampai menulis puisi tentang mahluk kesayangannya ini, hahaha. maen lagi ke rumah po, dan gue suka puisi tentang catatan rumah sakitnya. mungkin karena gue tau (sedikit banyak) tentang "latar belakangnya" jadi rasanya nonjok aja itu puisinya *big hug buat po*. yah, sekali lagi "curang". gue kena batunya ketika berkunjung ke rumah tuhan. ada 22 serial puisi "buncah". serasa nabrak tembok ampe berdarah-darah bacanya karena gak ngerti *garuk2 pala* pernahkah gue mencoba bikin puisi? sepertinya pernah sih. gak niat dan gue gak nganggap itu puisi sebenernya. satu2 puisi yang pernah dibikin dan di posting lah. ceritanya si durjanawan ngasi tau kalo abah eman lagi sakit dan gue disuruh "menghibur" beliau. entah kenapa timbul ide untuk bikin "puisi" buat abah *mungkin gara2 dulu masih jadi si bencong merah itu, hahaha* gak langsung jadi puisinya. gw inget jungkir balik sehari semalam dalam usaha bikin itu puisi dengan disertai tetesan darah, keringat dan air mata *lebay mode on* dan setelah bekerja keras jadilah puisi "mahakarya" gue yang pertama yang langsung diketawain dan diledek ama si durjanawan. dia bilang, "coba suruh gieb bacain itu puisi di depan rumah abah, biar lebih berjiwa." HAHAHAHA... kesimpulannya? jadi pemahaman puisi buat gw Mungkin masih sebatas apa yang tersurat dalam sebuah puisi. kalo untuk menafsirkan makna yang tersirat dalam suatu puisi sepertinya masih belum mampu. sepertinya tafsiran orang tentang sebuah puisi memang berbeda-beda ya? jadi inget si andri yang membuat tafsiran puisi gunmar di tret diskusi buku ini :D jadi inget lagi kata2 sang durjanawan tentang puisi yang mengatakan masalah puisi itu sebenernya sederhana saja. lo suka ato tidak? itu saja. pertanyaannya: gue suka ato kagak? only time will tell. yang penting baca dulu deh, hehehe jadi gimana cara mengapresiasi sebuah puisi? tuluuuuuuuuuuuuuuuuung... *ealah.. balik dia lagi ke soal itu*
Benzer kitaplar ile Kelkız ile Keloğlan’ın Maceraları - Oynuyoruz
-
Son kitaplar
-
Aklını En Doğru Şekilde Kullan (Başarının Yeni Psikolojisi) - Carol S. Dweck
Yakamoz Yayınevi Bireysel Gelişim Kitaplarıİndir Kelkız ile Keloğlan’ın Maceraları - Oynuyoruz ek formatlarda e-kitap:
Kelkız ile Keloğlan’ın Maceraları - Oynuyoruz diğer kaynaklardan:
Kitap başlığı Boyut Bağlantı Kelkız ile Keloğlan’ın Maceraları - Oynuyoruz indir itibaren UberOne 3.9 mb. indir Kelkız ile Keloğlan’ın Maceraları - Oynuyoruz ücretsiz indir itibaren UberTwo 4.6 mb. indir Kelkız ile Keloğlan’ın Maceraları - Oynuyoruz Bir kitabı indir itibaren UberThree 5.3 mb. indir Kelkız ile Keloğlan’ın Maceraları - Oynuyoruz ücretsiz kitap indir itibaren UberFour 4.1 mb. indir