İsimlerin Sırları ücretsiz kitap indir

Retnasih Widiatmani retnawidi — Aku suka gaya Marques bercerita, dan bagaimana dia membuat penggambaran, juga yang ada di buku ini. Saat pertama membaca novel ini aku langsung suka dengan kata pembukanya, dan terus ingin membacanya sampai selesai. Menurutku, deskripsi dengan detil-detil yang unik dan menarik membuat cerita dalam novel ini jadi bagus. Meski ceritanya sebenarnya agak biasa. Novel ini bercerita tentang cinta segitiga yang berlangsung lebih dari 50 tahun, atau tepatnya 50 tahun sembilan bulan dan empat hari, antara Fermina Daza, Florentino Ariza dan dr. Juvenal Urbino yang berseting waktu akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 (1880-1930). Kisah itu dibuka dengan adegan saat Juvenal Urbino menemukan mayat kawan main caturnya yang seorang fotografer, Jeremiah de Saint-Amour, yang mati bunuh diri pada usia 60 tahun karena takut menjadi tua (:D). Kejadian itu mengingatkan Urbino akan ketakutannya terhadap kematian, yang tidak dia ketahui penyebabnya sampai ia menjelang ajal. Urbino akhirnya meninggal dunia juga, karena jatuh dari pohon mangga saat mau menangkap burung kakaktuanya yang lepas. Kematiannya meninggalkan duka mendalam bagi Fermina, sehingga saat cinta masa mudanya, Florentino Ariza, kembali melamarannya setelah pemakaman Urbino dia marah dan mengusirnya. Setelah itu cerita kembali ke belakang. Ke kehidupan rumah tangga Urbino dan Fermina, yang saat itu umurnya sudah lebih dari 70 tahun. Hubungan mereka ketika sudah berusia lanjut digambarkan dengan bagus, membuatku tersenyum karena ingat mbah putri semasa mbah kakung masih hidup. Juga ke masa lalu Fermina Daza, Florentino Ariza, dan Juvenal Urbino, saat mereka remaja hingga tumbuh menjadi dewasa. Fermina dan Florentino punya kisah romantis saat remaja. Mereka saling jatuh cinta namun hanya bisa saling bertukar surat dan saling memandang secara sembunyi-sembunyi karena takut ketahuan ayah Fermina. Meski mereka melakukannya secara sembunyi2 akhirnya sang ayah tahu juga dan mengajak Fermina meninggalkan kotanya. Selama itu Florentino menanti dengan penuh harap. Namun saat kembali Fermina menolaknya karena menganggap hubungannya dengan Florentino hanya ilusi masa remaja. Fermina kemudian bertemu dengan Urbono, karena sebuah kesalahan medis, dan akhirnya menikah dengannya dan menjadi istri yang baik. Sementara Florentino tetap terobsesi dengan cintanya kepada Fermina, dan melampiaskannya dengan caranya sendiri, sampai akhirnya benar-benar bisa mencapai obsesinya...

Deobrat Das deobratdas0fa9 — this is a BEAUTIFUL story that every woman should read...it really enlightens you into the important relationship between friends, sisters, mothers and daughters and just how deep those connections run. It brought me to tears more than once but I LOVED IT!