Filippo Dolci itibaren Tiarpara, Bihar, India

filippodlc

05/08/2024

Kitap için kullanıcı verileri, yorumlar ve öneriler

Filippo Dolci Kitabın yeniden yazılması (10)

2019-10-28 22:41

Kara Leke-Jussi Adler Olsen TrendKitaplar Kütüphanesi

Tarafından yazılmış kitap Tarafından: Epsilon Yayınları

Petualangan Kehidupan dalam Gideon the Cutpurse Gideon menurunkan stockingnya, Peter melihat bekas luka yang menyerupai seuntai tali di betisnya. Peter menelan ludah, "Itu parah juga. Benar-benar parah. Kau lebih berani daripada aku. Aku pasti tidak akan bisa menahan sakitnya." "Tidak, luka fisik bisa langsung disembuhkan. Luka batinlah yang membutuhkan waktu lebih lama untuk disebuhkan." (Gideon the Cutpurse, hal. 219) Gideon the Cutpurse adalah buku remaja bergenre fiksi ilmiah. Menariknya, Linda Buckley-Archer, sang penulis, justru banyak menyisipkan pelajaran kearifan. Tidak mengherankan jika Gideon the Cutpurse masuk daftar novel pilihan Bradford Boase Award: yaitu penghargaan untuk novel remaja paling menjanjikan karya seorang penulis pemula. Ketika Peter dan Kate sangat ketakutan karena menyadari mereka terdampar di tempat asing, Linda B. Archer menggambarkan pertemuan kedua anak dengan Gideon sebagai berikut: Peter dan Kate berhenti saat tiba di sebuah hamparan tanah terbuka, tempat aroma sedap ikan trout bakar menyambut. Seorang pria dengan rambut terkepang hingga punggung berbalik untuk menatap mereka. Pria asing itu menghampiri Peter dan Kate, lalu membungkukkan badan dengan anggun. “Namaku Gideon Seymour. Kuharap aku akan dapat membantu kalian saat kalian berada dalam kesulitan. Kebetulan aku telah memasakkan ikan trout kalian.” Mereka bertiga duduk melingkari api yang masih menyala, senang karena akhirnya mendapatkan makanan untuk mengisi perut yang keroncongan. Peter dan Kate berulang kali mencuri pandang ke arah Gideon. Ada kesan terhormat dari dirinya yang menjadikan kedua anak itu malu. Gideon mengunyah ikan troutnya dengan tenang dan saat menangkap tatapan penasaran Peter dia melontarkan senyuman kepadanya—senyuman hangat dan ramah. Pelajaran kearifan lainnya adalah ketika Peter, Kate, dan rombongan keluarga Parson Ledbury tiba di sebuah penginapan. Sekujur tubuh wanita pemilik penginapan dipenuhi bekas cacar mengerikan yang tampak menyerupai lekuk-lekuk kawah di bulan. Hannah sebisa mungkin mengalihkan pandangan Jack, namun mata biru anak kecil itu tak henti-hentinya menatap kulit kasar wanita itu. “Jangan marahi dia Mistress. Kalau saya mudah tersinggung, pasti saya tidak akan pernah keluar dari dapur. Tidak banyak orang yang pernah terkena cacar separah ini dan tetap hidup untuk menceritakannya. Ibu saya kehilangan dua saudara laki-laki saya dan satu saudara perempuan saya secara bersamaan. Kalau saya menyesali keadaan saya, dia selalu menasihati: ‘Lebih baik punya kulit mirip sarang lebah daripada terkubur di dalam tanah.’ Dan tentu saja dia benar. Syukurilah kelebihan kalian, karena kalian tidak pernah tahu kapan hal itu akan terenggut dari kalian.” Gideon the Cutpurse memang mengajak pembaca menjadi bagian dari petualangan kehidupan di abad 18 bersama Peter, Kate dan Gideon: si pencopet.

2019-10-29 01:41

Sihirli Krallık - Parıltı Pastanesi TrendKitaplar Kütüphanesi

Tarafından yazılmış kitap Tarafından: Doğan Egmont Yayıncılık

To be honest, I was very skeptical about The Hunger Games when I first heard of the novel. It had been a while since I found myself glued to a novel, unable to lay it down until I was finished, and I didn’t expect The Hunger Games to change that. I couldn’t be more wrong. Not only did The Hunger Games deliver a completely enthralling and thrilling narrative, but it did it so uniquely from recent counterparts in the YA genre. There was just enough danger, just enough action, and just enough romance; the perfect mixture! (Okay, so I would’t exactly mind a few more Katniss and Peeta scenes, but I’ll take what I can get, hehe!) I have to admit that I was delightfully surprised by just how engrossed in this novel I became. I found myself thinking about it throughout the day, wondering what would happen next, and it was so hard to put it down at night (or early morning)! I actually didn’t want to stop reading it and I flew through the pages. Non-stop. After the introductory chapters, which describe Panem and its remaining 12 districts, the Hunger Games themselves, and the tribute selection process, the story becomes fast-past action, chapter after chapter. I cared about the characters and what would happen to them in the games. I wondered about Gale who was back in District 12 and how he was digesting Katniss’s new “love”. I sympathized with Katniss, and the obstacles she faced and the decisions she made alone. I thought about the development of morals, characteristics, and human rights. Any novel that can make you feel and think about so much is definitely doing something right. There is nothing I can do but gush about The Hunger Games and how excited I am to read Catching Fire, which is already on my night stand, ready to be opened. Instant favourite. - Ashlee www.taleswithtea.tumblr.com

Okuyucu Filippo Dolci itibaren Tiarpara, Bihar, India

Kullanıcı, bu kitapları portalın yayın kurulu olan 2017-2018'de en ilginç olarak değerlendirdi "TrendKitaplar Kütüphanesi" Tüm okuyucuların bu literatürü tanımalarını tavsiye eder.